Rabu, 22 Oktober 2025

Panduan lengkap & Penjelasan cara kerja pompa Submersible



Pompa Submersible atau juga yang biasa disebut pompa sumur dalam, merupakan jenis pompa air ataupun zat cair lainnya yang penggunaannya dengan cara dibenamkan sepenuhnya kedalam cairan yang akan dipompa atau dipindahkan  dari satu tempat ketempat lainnya. 

Hal inilah yang membedakan pompa air Submersible dengan pompa pada umumnya yang membutuhkan saluran penyedot cairan seperti pipa inlet yang menyalurkan air yang tersedot oleh pompa.

Dengan rancangan seperti ini menjadikan pompa Submersible lebih efisien, efektif dan hemat dalam penggunaan daya listrik serta dalam melakukan pemompaan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Pada artikel ini akan membahas bagaimana cara instalasi dan cara kerja dari pompa Submersible ini secara lengkap.

Cara instalasi Pompa Submersible


Seperti yang telah dijelaskan diatas, tentang rancangan konstruksi pompa Submersible ini maka diperlukan juga ketelitian serta pemahaman teknik pemasangannya untuk dapat meminimalisir kesalahan dalam pemasangan sehingga hasil pemasangan maksimal dan pompa dapat bekerja secara baik.
Berikut adalah urutan langkah dalam pemasangan pompa Submersible.

1. Lokasi pemasangan pompa Submersible.


Pastikan lokasi penempatan pompa Submersible memiliki area yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan ini, dalam hal ini lokasi memungkinkan untuk melakukan pekerjaan pemasangan pipa ataupun selang sebagai outlet dari pompa Submersible.
Selain itu lokasi penempatan pompa harus memiliki kedalaman yang cukup untuk ditempatkan sebuah pompa submersible mengingat pompa Submersible harus terendam sepenuhnya oleh air untuk dapat bekerja dengan baik.
Untuk penempatan pompa Submersible didalam sumur juga harus dipastikan pompa Submersible sepenuhnya dapat terendam air dan pompa Submersible tidak sampai kandas ke dasar sumur untuk mencegah pasir ataupun lumpur dasar sumur ikut tersedot oleh pompa yang akan mengakibatkan air yang keluar selalu keruh.

2. Alat & Bahan.

Salah satu hal terpenting lainnya adalah persiapan, hal ini menjadi penting karena sangat menunjang waktu dan hasil kerja yang lebih maksimal.

Berikut alat dan bahan yang disiapkan:

Alat
  • Kunci-kunci.
  • Obeng.
  • Tespen.
  • Palu.
  • Pisau cutter 
  • Dll.

Bahan

  • Pipa / Selang outlet.
  •  L-bow pipa outlet.
  • Kabel listrik 3x2,5mm.
  • Reducer pipa.
  • Konektor pipa ke toren.
  • Lem pipa.
  • Dll.

3.  Langkah pemasangan

Setelah melakukan pengeboran sumur dengan kedalaman yang cukup untuk mendapatkan air bersih, selanjutnya 
  • Pasangkan pipa casing  sumur untuk mencegah runtuhnya dinding sumur.
  • Sambungkan pipa outlet ke konektor pompa Submersible dan pastikan telah terpasang dengan baik dan kuat.
  • Sambungkan kabel  pompa Submersible dan ikatkan kabel ke pipa setiap jarak 2 meter
  • Turunkan pompa yang sudah tersambung dengan pipa outlet kedalam sumur.
  • Pastikan pompa Submersible tidak sampai kandas menyentuh dasar sumur dan jarak ideal pompa diatas dasar sumur adalah minimum 1 meter.
  • Pasangkan support penyanggah pipa Submersible ke dasar bak kontrol untuk mencegah pompa turun ke dasar sumur.
  • Maksimum pompa terendam 70 meter.
  • Jarak lubang hisap air terhadap level air terendah minimum 1 meter.
Dengan mengikuti langkah-langkah diatas dengan benar diharapkan pompa Submersible dapat bekerja dengan baik dan lebih maksimal serta tahan lebih lama untuk penggunaannya.

Pastikan juga untuk sumber listrik yang terpasang sudah baik dan benar serta sesuai dengan kapasitas ampere arus listrik dan tegangan listrik yang dibutuhkan pompa Submersible untuk menghindari terjadinya kerusakan pompa Submersible yang diakibatkan oleh kelistrikan yang kurang baik.
Perhatikan spesifikasi tegangan listrik pompa Submersible yang disertakan dalam pembelia, apabila tertulis tegangan listrik 380VAC maka gunakanlah sumber listrik 380VAC sebagai sumber daya listrik pompanya, sedangkan apabila tertulis tegangan 220VAC, maka gunakanlah sumber listrik bertegangan 220VAC sebagai sumber listrik untuk mengoperasikan pompa submersible.

Demikian sedikit rekomendasi untuk pemasangan pompa submersible.

Selasa, 19 Agustus 2025

Mengenal sebuah komponen listrik ATV310 VSD Schneider: Solusi Pengendalian Motor yang Efektif

ATV310 VSD Schneider adalah sebuah variable speed drive (VSD) yang dirancang untuk mengendalikan motor tiga fase asinkron. Memiliki desain yang compact dan robust, sehingga komponen listrik ATV310 sangat cocok digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti mesin dalam industri tekstil, mesin perkakas, dan peralatan material handling.

Ini Fitur Utama ATV310 VSD Schneider


Kontrol yang Akurat.

ATV310 dilengkapi dengan fitur kontrol U/F dan sensorless vector yang memungkinkan pengendalian motor yang lebih akurat dan efisien.


Desain yang Kompak.
Memiliki dimensi yang kecil (72 mm x 143 mm x 140 mm), ATV310 dapat dipasang dengan mudah dan efisien dalam berbagai aplikasi.


Pengoperasian yang Mudah.
ATV310 dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan, sehingga memudahkan pengguna dalam mengatur parameter dan mengawasi kinerja motor.


Fungsi Perlindungan.

ATV310 dilengkapi dengan fitur perlindungan overload dan underload yang membantu melindungi motor dan peralatan dari kerusakan.


Aplikasi ATV310 VSD Schneider.


ATV310 dapat digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti:


Mesin Tekstil.
ATV310 dapat digunakan untuk mengendalikan motor pada mesin industri tekstil yang membutuhkan keakuratan yang tinggi, sehingga meningkatkan efisiensi waktu produksi yang berdampak terhadap pemakaian daya listrik yang tentunya juga membantu mengurangi biaya produksi dan kualitas produksi yang sangat baik.


Mesin Perkakas.
ATV310 dapat digunakan untuk mengendalikan motor listrik pada mesin perkakas, sehingga meningkatkan kepresisian hasil kerja dan kualitas produk yang sangat baik.


Peralatan Material Handling.
ATV310 dapat digunakan untuk mengendalikan motor pada berbagai peralatan material handling, memiliki fitur pengaman yang lengkap sehingga meningkatkan efisiensi dalam banyak hal, dan keselamatan dalam penggunaan mesin perkakas.

Dengan fitur-fitur yang canggih dan terprogram serta desain yang kompak, ATV310 VSD Schneider merupakan solusi pengendalian motor yang efektif, efisien dan aman untuk berbagai aplikasi industri.


Rabu, 23 Juli 2025

AVR STAMFORD MX321 #avr #stamford #mx321

Mengoptimalkan Kinerja Genset dengan AVR Stamford MX321

Genset merupakan perangkat vital dalam memastikan pasokan listrik yang stabil dan andal. Salah satu komponen penting dalam genset adalah Automatic Voltage Regulator (AVR) Stamford MX321. Berikut adalah informasi tentang fitur, fungsi, dan manfaat AVR Stamford MX321.


Fitur Utama AVR Stamford MX321


Regulasi Tegangan yang Akurat:


MX321 dapat mengatur tegangan output generator dengan akurasi tinggi, sehingga memastikan kestabilan pasokan listrik.

Perlindungan Over-Eksitasi


AVR ini dilengkapi dengan fitur perlindungan over-eksitasi untuk mencegah kerusakan pada generator dan peralatan lainnya.


Pengaturan Tegangan yang Mudah


MX321 memungkinkan pengguna untuk mengatur tegangan output generator dengan mudah dan akurat.


Kinerja yang Handal


AVR ini dirancang untuk beroperasi dalam kondisi lingkungan yang keras dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.


Manfaat Menggunakan AVR Stamford MX321


Meningkatkan Efisiensi Sistem


Dengan mengatur tegangan output generator secara akurat, MX321 dapat membantu meningkatkan efisiensi sistem kelistrikan.


Mengurangi Risiko Kerusakan


Fitur perlindungan over-eksitasi pada MX321 dapat membantu mengurangi risiko kerusakan pada generator dan peralatan lainnya.


Meningkatkan Keandalan Pasokan Listrik


Dengan kestabilan tegangan yang terjamin, MX321 dapat membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk peralatan yang sensitif.


Spesifikasi Teknis AVR Stamford MX321


Input

190-264V AC, 2 atau 3 fase

Output

Maksimal 120V DC, 3,7A kontinu, 6A intermiten selama 10 detik


Regulasi


+/- 0,5% RMS dengan 4% pengaturan kecepatan mesin


Perlindungan


Over-eksitasi, under-frekuensi, dan over-voltage


Inovasi Terkini dalam Teknologi AVR Stamford


Teknologi AVR Stamford terus berkembang dengan inovasi terbaru seperti AVR digital yang menawarkan kontrol lebih presisi dan fitur tambahan seperti monitoring jarak jauh. Dengan teknologi ini, pengguna bisa memantau kinerja genset dari mana saja melalui internet.


Penerapan AVR Stamford MX321 dalam Industri


Banyak sektor yang diuntungkan dengan penggunaan AVR Stamford MX321 pada genset, termasuk industri manufaktur, rumah sakit, dan pusat data. Dalam industri manufaktur, kestabilan listrik sangat berpengaruh pada proses produksi. Rumah sakit memerlukan listrik yang stabil untuk peralatan medis yang krusial. Pusat data membutuhkan tegangan stabil untuk menjaga operasional server.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, penerapan teknologi AVR Stamford MX321 pada genset adalah langkah yang sangat bijak. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga keandalan jangka panjang. Investasi pada AVR Stamford MX321 adalah keputusan strategis yang memberikan manfaat besar bagi berbagai sektor industri.



Sabtu, 26 Oktober 2024

Manfaat dan Fungsi Panel Kapasitor Bank



Panel kapasitor bank adalah komponen penting dalam instalasi listrik yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi sistem dengan mengurangi daya reaktif dan meningkatkan faktor daya. Pemasangan panel ini membantu mengurangi kerugian daya, menghemat biaya energi, serta melindungi peralatan dari fluktuasi tegangan. Dengan kapasitas sistem yang lebih tinggi dan umur peralatan yang lebih panjang, panel kapasitor bank menjadi solusi andalan dalam sistem kelistrikan modern.

Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi utama dari panel kapasitor bank:


1. Pengurangan Daya Reaktif:

   Panel kapasitor bank membantu mengurangi daya reaktif dalam sistem kelistrikan. Daya reaktif adalah daya yang tidak dapat digunakan secara langsung oleh beban tetapi tetap harus dihasilkan oleh pembangkit. Dengan mengurangi daya reaktif, efisiensi sistem listrik akan meningkat.

Baca juga artikel terkait Daya Reaktif dan Faktor Daya berikut dengan klik pada link dibawah ini.

Memahami Perbedaan KW dan KVA


2. Meningkatkan Faktor Daya:

   Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dan daya total dalam sistem kelistrikan. Panel kapasitor bank membantu meningkatkan faktor daya, yang dapat mengurangi kerugian daya dan meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem.


3. Mengurangi Biaya Energi:

   Dengan meningkatkan faktor daya dan mengurangi daya reaktif, penggunaan energi akan lebih efisien. Hal ini dapat mengurangi biaya listrik yang harus dibayar oleh konsumen, terutama pada industri yang menggunakan banyak peralatan listrik.


4. Perlindungan Peralatan:

   Panel kapasitor bank membantu melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat fluktuasi tegangan. Dengan menjaga tegangan yang stabil, umur peralatan listrik akan lebih panjang dan risiko kerusakan dapat diminimalkan.


5. Peningkatan Kapasitas Sistem:

   Dengan mengurangi daya reaktif dan meningkatkan faktor daya, kapasitas sistem kelistrikan dapat ditingkatkan tanpa perlu menambah infrastruktur baru. Hal ini sangat penting dalam menjaga kinerja dan keandalan sistem listrik.


Beberapa komponen penting dalam panel kapasitor bank:


1. Kapasitor:

   Kapasitor merupakan sebuah komponen utama di dalam panel kapasitor bank, komponen inilah yang berfungsi sebagai pembuat efisiensi jaringan listrik yaitu sebagai penyesuai COS phi atau yang biasa disebut faktor daya. Dengan menggunakan kapasitor maka koreksi faktor daya dapat diperbaiki sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan sehingga berpengaruh terhadap arus dan tegangan serta menghasilkan efisiensi pada jaringan listrik


2. Kontaktor Magnet:

   Kontaktor mganet pada panel kapasitor bank memiliki fungsi utama sebagai penghubung dan pemutus arus dan tegangan antara jaringan listrik dan kapasitor bank pada waktu dibutuhkan atau tidaknya perbaikan faktor daya pada jaringan listrik, dalam hal ini kerja kapasitor dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis.


3. MCCB atau FUSE:

   Penggunaan MCCB maupun fuse yang telah disesuaikan nilai spesifikasinya pada panel kapasitor bank bertujuan sebagai pengaman yang dapat memutuskan arus dan tegangan apabila terjadi gangguan maupun kerusakan yang terjadi pada kontaktor maupun salah satu kapasitor bank, hal ini dapat menghindari gangguan dapat meluas sampai kepada MCCB utama sehingga panel kapasitor dapat tetap bekerja meskipun salah satu sistem kapastor telah rusak dan tidak dapat digunakan.


4. Power Factor Regulator:

   Penggunaan Power Factor Regulator pada panel kapasitor Bank bertujuan agar efisiensi dan pengaturan sistem dapat bekerja secara otomatis dikendalikan oleh alat ini, alat ini menggantikan peran manusia/operator untuk mengoperasikan panel kapasitor bank untuk memperbaiki setiap perubahan faktor daya pada jaringan listik, tentunya dengan menggunakan alat ini kerja dari panel kapasitor bank dapat lebih efisien dan akurat apabila power factor regulator ini telah diatur dengan tepat.


5. Exhaust Fan/Kipas pendingin panel:

   Tidak kalah pentingnya penggunaan Exhaust fan atau kipas panel juga menjadi salah satu komponen yang sering digunakan. berfungsi sebagai pembuang udara panas dari dalam panel dan memasukan udara dari luar panel sebagai penggantinya yang bertujuan dapat mempertahankan temperatur dalam panel tetap normal.

Untuk pengaturan pengoperasian exhaust fan ini selalu dilengkapi dengan thermostat yang dapat mengoperasikan exhaust fan secara otomatis pada suhu yang telah ditentukan, hal ini bertujuan juga sebagai efisiensi penggunaannya.


Panel kapasitor bank memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem kelistrikan. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, panel ini menjadi komponen yang sangat diperlukan dalam instalasi listrik modern.

Panel Capasitor Bank


Kamis, 05 September 2024

Star Delta Animasi cara kerja Rangkaiannya

Rangkaian kontrol Star-Delta adalah salah satu dari beberapa cara lain yang umum digunakan untuk mengoperasikan motor listrik tiga fasa, khususnya motor-motor listrik dengan beban yang sedikit lebih besar.
Selain karena biaya yang lebih ekonomis tujuan lain digunakananya sistem ini adalah mengurangi lonjakan arus saat motor dinyalakan, sehingga dapat memperpanjang umur motor dan mengurangi biaya operasional.

Prinsip Kerja:

Rangkaian ini bekerja dengan mengubah Sambungan atau Koneksi motor dari Star (bintang) menjadi Delta (segitiga).

Pada saat motor dioperasikan untuk pertama kali,, rangkaian star digunakan untuk mengurangi arus start yang tinggi yang diakibatkan torsi motor yang besar.
Setelah motor mulai berputar dan mencapai antara 80% dari kecepatan normal motor, rangkaian beralih ke sambungan atau koneksi Delta untuk operasi normal.

Komponen Utama

  1. Fuse atau MCB/MCCB 3P (F2)
  2. Kontaktor Magnet: * Kontaktor Magnet Main (KM1) * Kontaktor Magnet Delta (KM2) * Kontaktor Magnet Star (KM3)
  3. Themal Overload (F1): Melindungi motor dari beban dan arus berlebih.
  4. Motor Induksi 3 fasa Star Delta

    Komponen Kontrol

    1. Fuse 1P atau MCB
    2. Push Button OFF (S1)
    3. Push Button ON (S2)
    4. Timer ON Delay (KT1): Mengatur waktu peralihan dari star ke delta.
    5. Pilot Lamp ON (H3)
    6. Pilot Lamp Trip (H1)
    7. Alarm Buzzer (H2)
Peran Kontaktor dalam rangkaian Star Delta adalah sebagai penghubung dan pemutus aliran listrik ke Motor listrik (M1).
Dalam hal ini motor listrik yang dipakai adalah motor listrik induksi 3 fasa.

Cara Kerja:

  • Ubah semua Fuse atau MCB menjadi ON (F2 & F3)
  • Tekan sekali tombol push button ON (S2) Seperti yang terlihat pada Video
  • Selanjutnya perhatikan perubahan yang terjadi...!!!
  • Tombol S2 mengaktifkan Kontaktor Magnet Main (KM1)
  • Kontaktor Magnet Star (KM3), Timer Set 5 detik
  • Motor berputar menggunakan sambungan Star
  • Setelah 5 detik...
  • Selanjutnya peran timer (KT1) menjadi pengendali otomatis perpindahan sambungan Star menjadi Delta.
  • Perhatikan perubahannya...!!!
  • Kontak NC Timer (KT1) berubah menjadi NO dan memutus alliran listrik yang mengalir ke Kontaktor Magnet Star (KM3), sehingga KM3 OFF.
  • Pada saat bersamaan Kontak NO Timer (KT1) berubah menjadi NC dan mengaktifkan Kontaktor Magnet Delta (KM2) serta Lampu Indikator ON (H3) setelah Kontak KM3 berubah dikarenakan Kontaktor Magnet Star (KM3) OFF.
  • Setelah Kontaktor Magnet Delta ON maka Kontak NC KM2 berubah menjadi NO dan memutus aliran listrik ke koil Timer (KT1).
  • Sehingga Timer menjadi OFF namun tidak mempengaruhi sistem yang telah berubah menjadi sambungan Delta. Hal ini dapat terjadi dikarenakan Kontak NO KM2 telah berubah menjadi NC yang menjaga koil KM2 dapat terus dialiri listrik meskipun Kontak KT1 dan KM3 telah berubah menjadi NO.
  • Motor dapat terus beroperasi pada sambungan Delta.

    Pada Simulasi selanjutnya, setelah Motor berjalan, akan terjadi Trip
    Sehingga mengaktifkan Lampu Indikator Trip (H1) dan Buzzer Indikator Trip (H2)
    dan secara otomatis sistem tidak dapat dioperasikan sampai ditekannya Tombol Reset (F1).
    

 Tujuan dan Manfaat:

  • Mengurangi Arus tinggi saat Start Motor.
  • Mengurangi lonjakan arus yang dapat merusak gulungan motor.
  • Mengurangi konsumsi energi yang lebih besar saat start motor pertama kali.
  • Meningkatkan umur komponen dalam motor dan komponen terkait.

Penggunaan rangkaian kontrol Star-Delta merupakan solusi efisiensi dalam penggunaan dan pengoperasikan motor listrik tiga fasa.

Tonton juga video dibawah ini untuk dapat lebih jelas memahami melalui animasi
simulasi cara kerja rangkaian kontrol motor listrik Stardelta.


Rabu, 06 Maret 2024

PEMAHAMAN CARA KERJA ACB (AIR CIRCUIT BREAKER)

  PENGERTIAN AIR CIRCUIT BREAKER (ACB) 

Air Circuit Breaker atau yang biasa dsebut ACB dalam dunia listrik, merupakan komponen listrik penting pada sistem distribusi listrik yang berfungsi sebagai penghubung ataupun pemutus arus dan tegangan listrik yang berasal dari sumber listrik.

Selain itu juga fungsi terpenting sebuah ACB dalam sebuah panel distribisi adalah sebagai pengaman kelistrikan yang dapat memutus secara otomatis apabila terjadi gangguan kelistrikan pada suatu jaringan instalasi listrik distribusi tersebut. Dalam hal ini ACB dapat berfungsi dengan bantuan komponen listrik lainnya maupun tanpa bantuan alat listrik lainnya seperti proteksi listrik. 


JENIS ACB (AIR CIRCUIT BREAKER).


Dalam dunia kelistrikan ada 2 jenis Air Circuit Breaker yang paling sering digunakan:

1. Air Circuit Breaker Fixed Type:


 
 
 
Yaitu jenis ACB yang memiliki konstruksi tetap. 
Terpasang melekat di dalam panel listrik dan umumnya terpasang dengan beban dan kebutuhan yang tetap dan sesuai perhitungan. 
Untuk ACB jenis ini diperlukan teknik khusus untuk melakukan pergantian yang dikarenakan dalam melakukan pergantian harus melakukan pembongkaran secara keseluruhan, baik itu kabel-kabel kontrolnya, ACBnya sendiri maupun busbar-busbar yang terkoneksi dengan ACB ini. 
Untuk ACB jenis ini pada umumnya terjadi pergantian dikarenakan penambahan daya yang sudah mendekati batas maksimum nilai rating dari ACB.

2. Air Circuit Breaker Drawout Type.


ACB jenis ini memiliki konstruksi yang berbeda dengan ACB jenis Fixed Type karena memiliki frame tersendiri sebagai rumah bagi ACB dan terkoneksi dengan busbar-busbar panel listrik sehingga dapat dipisahkan ACB dari framenya itu sendiri dan hal ini yang menjadikan ACB jenis ini lebih mudah untuk melakukan pergantian maupun perawatan secara rutin. Dengan sistem mekanis ACB dapat dengan mudah dikeluarkan dari panel listrik tanpa perlu melakukan pembongkaran koneksi busbar maupun kabel kontrolnya dari panel (dapat dilihat seperti pada gambar animasi diatas).


Cara kerja ACB ( Air Circuit Breaker ).


Secara umum Air Circuit Breaker (ACB) beroperasi secara mekanis atau manual, yaitu dengan cara menggerakan tuas untuk menekan pegas yang nantinya dapat digunakan untuk menggerakan kontak utama Air Circuit Breaker (ACB) terputus (Disconnected) maupun terhubung (Connected) dan juga kontak-kontak bantu atau yang biasa disebut auxiliary kontak. 
Auxiliary kontak bekerja bersamaan dengan kontak utama Air Circuit Breaker (ACB) namun hal ini tidak berlaku terhadap auxiliary kontak indikator trip yang hanya bekerja apabila terjadi trip pada Air Circuit Breaker (ACB). 
Penjelasan cara kerja Air Circuit Breaker (ACB) diatas adalah pengoperasian secara manual, namun Air Circuit Breaker (ACB) juga memiliki komponen pendukung lainnya yang memungkinkan Air Circuit Breaker (ACB) dapat bekerja secara elektris atau yang biasa disebut pengoperasian otomatis. 

Komponen-komponen pendukung ACB dapat bekerja secara elektris maupun otomatis  tersebut antara lain:

  • Under Voltage Trip atau yang dikenal dengan UVT. 

 

Merupakan sebuah gulungan kawat (Coil) dengan tegangan kerja AC ataupun DC yang dapat menggerakan tuas yang nantinya dipergunakan sebagai penggerak sistem mekanis Air Circuit Breaker (ACB) yang dapat menahan kerja kontak utama Air Circuit Breaker (ACB) agar tetap Terhubung (Connected) apabila UVT tetap dialiri tegangan dan kontak akan Terputus (Disconnected) secara otomatis apabila UVT tidak dialiri tegangan listrik. 

  • Shunt Trip Release.

Sama seperti UVT Shunt Trip Release juga memiliki kontruksi serupa yaitu sebuah gulungan kawat tembaga (Coil) yang akan membentuk medan magnet apabila dialiri listrik tegangan kerja AC ataupun DC yang nantinya dapat menggerakan jarum yang berfungsi sebagai tuas penggerak yang dapat merubah kontak utama ACB Terhubung (Connected) menjadi Terputus (Disconnected)
Dari penjelasan cara kerja UVT dan Shunt Trip Release diatas, dapat dilihat keduanya memilik konstruksi yang sama, namun memiliki cara kerja yang berbeda atau berlawanan. 

  • Closing Coil.

Masih sama dengan Under Voltage Release (UVT) dan Shunt Trip Release, bentuk serta konstruksinya, Closing coil juga merupakan sebuah lilitan kawat tembaga (Coil) yang apabila dialiri listrik dengan tegangan AC ataupun DC tertentu akan menghasilkan medan magnet yang kemudian difungsikan sebagai pendorong jarum/ tuas yang berfungsi sebagai penggerak mekanis yang menjadikan kontak-kontak utama Air Circuit Breaker (ACB) menjadi Terhubung (Connected).
Dengan adanya 3 part komponen ini di dalam ACB, maka ACB sudah dapat di operasikan secara elektris atau yang biasa disebut otomatis. 
Dengan kata lain ACB dapat di fungsikan ON (Connected) dan OFF (Disconnected) dengan menggunakan push button external maupun sistem Otomasi yang dioperasikan menggunakan PLC, dan Air Circuit Breaker akan OFF (Disconnected) karena TRIP atau karena terjadinya gangguan pada jaringan listrik atas perintah komponen proteksi internal maupun eksternal.

  • Motorise.

Motorise adalah komponen pendukung ACB untuk dapat dioperasikan secara otomatis, dalam hal ini motorise berperan sebagai pengganti penggerak tuas ACB pemompa pegas mekanik ACB yang apabila dikerjakan secara manual yaitu dengan cara di pompa menggunakan handle atau Tuas pemompa. Namun dengan adanya motorise yang terpasang didalam ACB maka hal pekerjaan pemompaan secara manual sudah tidak perlu dilakukaan lagi karena ACB dapat terpompa secara otomatis oleh motorise ini. Dalam hal ini juga motorise harus diberikan tegangan kerja sesuai kebutuhan motorise tersebut sehingga motor dapat berputar dan menghasilkan daya putar yang digunakan sebagai pemutar mekanik yang dapat menarik pegas pada bagian dalam ACB.

Lengkapi pemahaman cara kerja ACB (Air Circuit Breaker) dengan menonton video dibawah ini.
Demikian sedikit penjelasan tentang pemahaman cara kerja Air Circuit Breaker (ACB).





Selasa, 27 Februari 2024

Rangkaian Direct Online (DOL): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya


Rangkaian Direct Online (DOL): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Rangkaian Direct Online (DOL) adalah salah satu rangkaian motor listrik yang paling sederhana dan umum digunakan. Rangkaian ini menghubungkan motor listrik secara langsung ke sumber daya listrik tanpa melalui langkah-langkah perantara lainnya seperti resistor atau transformator maupun pengatur waktu jeda operasi seperti timer listrik. Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang rangkaian Direct Online (DOL):

Tonton juga video dibawah ini untuk dapat lebih jelas memahami melalui animasi simulasi cara kerja rangkaian kontrol motor listrik DOL.

Pengertian Rangkaian Direct Online (DOL)

Rangkaian DOL adalah merupakan metode rangkaian starting motor yang paling dasar dan hemat biaya. Pada sistem DOL, motor listrik langsung diberikan tegangan penuh saat dihidupkan, sehingga rangkaian ini cocok dan sering digunakan untuk motor listrik dengan daya kecil hingga menengah.

1. Fungsi Rangkaian DOL

Mengontrol Motor Listrik:
Rangkaian DOL menghubungkan motor langsung ke sumber daya listrik, memungkinkan motor beroperasi sesuai perintah pengguna.

Sederhana dan Hemat Biaya:
Rangkaian DOL tidak banyak melibatkan komponen listrik tambahan lainnya sepeti resistor atau transformator, sehingga lebih murah dari segi biaya dan mudah untuk diimplementasikan.

Digunakan pada Motor Listrik Daya Menengah:
Rangkaian DOL cocok digunakan untuk motor dengan daya dibawah 10KW. Sedangkan untuk motor listrik dengan daya yang lebih besar biasanya mengggunakan rangkaian StarDelta ataupun Inverter.

1.1. Cara Kerja Rangkaian DOL

Motor langsung diberikan tegangan 380V AC saat dihidupkan, sehingga dapat langsung beroperasi pada beban penuh.
Rangkaian memiliki pengaman untuk mengatasi short circuit dan overload pada motor listrik.
Sambungan yang disarankan adalah DELTA, tetapi tergantung pada tipe motor listrik yang digunakan dan dapat disesuaikan dengan tiap nameplate motor lsitrik yang dapat dilihat melalui nameplate motor itu sendiri atau melalui brosur spesifikasi motor listrik.

1.2. Komponen Rangkaian DOL

Rangkaian DOL terdiri dari beberapa komponen utama:

Kontak Utama: Berjumlah 3 kontak, berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik utama. Untuk hal ini perlu diperhatikan untuk jenis, nilai spesifikasi yang harus disesuaikan dengan penggunaan beban listrik.

Kontak Bantu: Kontak pendukung operasi utama dan memastikan aliran listrik sesuai dengan perintah.

Coil: Lilitan kawat tembaga yang didesain dapat menghasilkan gaya elektromagnetik untuk menggerakan kontak utama dan kontak bantu.

2. Jenis-jenis rangkaian DOL

Terdapat dua jenis rangkaian DOL:

Rangkaian DOL 1 fasa: Digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik dengan 1 Fasa.

Rangkaian DOL 3 fasa: Digunakan untuk motor listrik 3 Fasa dengan daya di bawah 10KW. 3.
Dengan rangkaian DOL, kita dapat mengoperasikan motor listrik dengan mudah dan efisien. Semoga artikel ini dapat membantu memahami konsep dasar rangkaian motor listrik Direct Online (DOL).


Blog Archive